Bagi sebagian besar masyarakat modern menggunakan asuransi sudah menjadi kebutuhan, mengingat fungsinya yang teramat penting sebagai cara untuk menyusun perencanaan masa depan yang lebih terencana dan lebih baik. Siklus kehidupan manusia menempatkan manusia pada berbagai kondisi yang bermacam-macam. Susah senang, sedih bahagia, kaya miskin merupakan segelintir dinamika kehidupan yang belum atau akan pasti terjadi. Manusia selalu memiliki keinginan untuk menentukan jalan hidupnya, namun Tuhan sang pemilik kehidupan yang menentukan. Musibah bagi manusia adalah sesuatu yang tidak dikehendaki, musibah berarti ada sesuatu yang sangat berharga dari manusia yang hilang sehingga perasaan senang pun berubah menjadi sedih. Kebakaran, bencana alam, longsor, gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir dll adalah contoh musibah yang pasti membuat manusia bersedih, Sifat dasar manusia yang ingin segera beralih dari rasa sedih menjadi bahagia mengantarkan manusia untuk memulai segala sesuatu dengan perencanaan yang baik. 

Perencanaan hidup yang baik tentunya akan membuat hidupnya lebih terarah dan mampu mengatasi tatkala musibah menghampiri dirinya. Asuransi merupakan usaha buah pikir manusia yang syarat akan perencanaan yang matang. Dengan berasuransi berarti secara tidak langsung anda telah menjamin kebahagiaan hidup anda di masa depan. Asuransi pendidikan, keselamatan jiwa, kebakaran, ataupun kecelakaan adalah macam-macam layanan yang ditanggulangi oleh perusahaan yang bergerak dalam dunia asuransi. Sebagai manusia yang berakal sudah sepantasnya kita menjalani hidup ini secara apa adanya, melainkan menyusun strategi-strategi tertentu agar seluruh cita-cita hidup di masa depan bisa dieksekusi secara maksimal.
Dengan berasuransi berarti tersedianya jaminan agar semua perencanaan kita bisa tetap dipertahankan. Misalnya ketika terjadi musibah kebakaran rumah atau kantor kita, pasca kejadian tersebut perusahaan jasa ini akan memberikan ganti rugi atas bencana tersebut. Polis berhak atas klaim ganti rugi pasca terjadinya sebuah musibah. Namun tentunya berasuransi tidak hanya berhubungan dengan musibah. Bisa saja orang manjadi mitra perusahaan jasa asuransi seolah-olah menabung. Seperti halnya asuransi pendidikan. Klaim pendidikan tidak serta merta diawali dengan kejadian sang pencari nafkah tidak bisa menafkahi lagi karena alasan kecacatan atau meninggal, namun ada santunan biaya pendidikan tertentu ketika sang anak yang diasuransikan memasuki jenjang pendidikan tertentu.

Advertisement

 
Top